Review Unik


10 Pemandangan Terindah Di Dunia


 Banyak wisatawan yang sengaja menjelajahi alam untuk mencari pemandangan yang indah. Bagi Anda yang suka memburu dan mengabadikan kecantikan alam, TripAdvisor baru baru ini mengeluarkan 10 tujuan wisata dengan pemandangan paling keren sedunia.

Danau yang berwarna keputihan karena garam, perbukitan yang berwarna kecoklatan pada musim tertentu, sungai berwarna ungu merupakan hal yang tidak sewajarnya dalam kehidupan sehari hari.

Oleh karenanya tidak mengherankan bila ketiga tujuan wisata seperti itu banyak didatangi wisatawan yang merasa penasaran oleh fenomena alam tersebut. Berikut 10 tujuan wisata dengan pemandangan paling memukau versi pilihan pembaca TripAdvisor:

1. Taman Nasional Badlands, South Dakota, AS
Di tenggara North Dakota, terdapat kompleks formasi bebatuan yang cantik. Taman Nasional (TN) Badlands merupakan kompleks bebatuan paling besar di Amerika Serikat. Formasi bebatuan ini berada di kawasan seluas 25 hektar persegi.

Yang membuat kawasan ini sangat cantik adalah warna dari bebatuan ini. Sekilas, bebatuan di kompleks ini terlihat seperti memiliki lapisan. Warna dasarnya sama seperti batu kebanyakan yaitu keabu-abuan. Namun ada garis merah tua berlapis yang membuat kawasan ini terlihat unik. Apalagi saat melayangkan pandangan, hanya bebatuan dan langit biru yang terlihat. Indah!

2. Sungai Cano Critales, Colombia
Sungai di Serrania de la Macarena, Colombia memiliki keunikan sendiri. Penduduk dan turis yang pernah ke sana menjuluki sungai ini dengan beberapa nama, seperti Sungai dengan Tujuh Warna atau Air Pelangi. Bukan tanpa alasan, sungai di sini memiliki warna-warna cantik seperti merah, hijau, kuning dan biru di dasarnya. 

3. The Pinnacle, Australia
Hampir mirip dengan yang ada di TN Badlands, TN Nambung di Australia Barat pun memiliki dataran unik dengan bebatuan yang menyembul di padang pasir. The Pinnacle merupakan kompleks bebatuan yang menampilkan pemandangan luar biasa saat matahari menyinari kawasan tersebut. Tunggulah saat mentari terbit atau menjelang tenggelam dan lihat sendiri betapa magisnya kawasan ini.

4. Salar de Uyuni, Bolivia
Inilah tempat terasin di dunia yang menyajikan pemandangan indah. Salar de Uyuni berada di barat daya Bolivia. Membentang seluas 10,5 km persegi, kawasan ini memiliki penampilan seputih salju. Dulunya, Salar de Uyuni adalah danau yang kemudian membeku karena banyaknya konsentrasi kandungan garam. Perubahan ini pun mampu menjadikannya salah satu destinasi paling keren sedunia.

5. Chocolate Hills, Filipina
Satu lagi keanehan alam yang cantik adalah Chocolate Hills di Bohol, Filipina. Di atas area seluas lebih dari 50 km persegi, tersebar bukit-bukit kecil yang akan berubah warna tergantung musim. Saat musim panas, bukit-bukit ini akan berwarna cokelat. Dari sanalah nama Chocolate Hills berasal dan saat itulah, wisatawan berbondong-bondong datang ke sana untuk melihat sendiri fenomena unik tersebut.

6. Sumber air panas Grand Prismatic, Wyoming, AS
Taman Nasional Yellowstone di Wyoming, AS, memiliki sumber air panas terbesar di AS dan ketiga terbesar di dunia. Kolam alam ini memang tak bisa direnangi karena masuk dalam kawasan yang dilindungi. Keindahan hadir dari gradasi warna yang ada di sini menjadi objek tepat bagi para pemburu foto. Warna biru, toska, kuning dan oranye terlihat seperti permata di tengah hutan.

7. Pamukkale, Turki
Kolam berundak ini akan membuat Anda terpesona. Warna dasarnya putih dipadu dengan warna airnya yang biru muda. Kolam yang memiliki nama lain Kastil Kapas ini berada di Provinsi Denizli, barat daya Turki. Dulunya, kolam ini bisa dinikmati para pengunjung. Namun semakin banyak wisatawan yang datang, Pamukkale semakin tidak terawat. Alhasil sekarang, kolam ini hanya bisa dinikmati sebatas pandangan mata.

8. The Wave, Arizona, AS
Biasanya ombak ada di lautan, beda ceritanya dengan yang ada di dekat perbatasan antara Arizona dan Utah. Di sini, formasi bebatuannya mirip dengan ombak. Menarik! Bentuknya yang unik menjadi incaran para pecinta fotografi. Mereka bisa menghabiskan seharian di sini sambil berburu foto. The Wave juga jadi favorit para pendaki karena memiliki medan yang unik. Mau coba?

9. Sossusvlei, Namibia
Sekilas, Sossusvlei terlihat seperti gurun pasir biasa. Namun jika melihat lebih dekat, maka akan terlihat perbedaannya. Kawasan yang berbentuk seperti perbukitan pasir ini ternyata merupakan campuran dari tanah liat dan garam. Padang pasir yang ada di Gurun Namib, Namibia, Afrika ini memiliki pemandangan unik dan cantik. Saat paling tepat ke sana adalah saat pagi atau sore hari. Tertarik ke sana?

10. Giant's Causeway, Irlandia
Satu lagi fenomena alam yang membuat para wisatawan terperangah. Pantai Giant's Causeway di Irlandia memiliki tepian yang berbeda dari tempat lainnya. Di sini, bebatuan berbentuk seperti blok buatan. Ini asli dari alam yang berasal dari hasil muntahan lahar vulkanik beribu tahun silam. Saking uniknya, kawasan ini sudah masuk dalam Situs Warisan Dunia yang dikeluarkan oleh UNESCO. Datanglah pada saat matahari tenggelam dan siapkan kamera untuk mengabadikan momen di tepian batu vulkanis ini






                   10 Klub Terbaik 

Agan-agan yang terhormat ada yang baru nich, 10 klub terbaik sepanjang masa serta era -nya hehhe
10. Juventus Era Lippi (1994-2003)
Marcello Lippi mengambil alih posisi manajer Juventus pada awal musim 1994-95. Ia lantas mengantarkan Juventus memenangi Seri-A untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1980-an di musim 1994-95. Pemain bintang yang ia asuh saat itu adalah Ciro Ferrara, Roberto Baggio, Gianluca Vialli dan pemain muda berbakat bernama Alessandro Del Piero. Lippi memimpin Juventus untuk memenangi Liga Champions Eropa pada musim itu juga, dengan mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti, setelah skor imbang 1-1 pada babak normal, dimana Fabrizio Ravanelli menyumbangkan satu gol untuk Juve.

Sesaat setelah bangkit kembali, para pemain Juventus yang biasa-biasa saja saat itu secara mengagumkan bisa mengembangkan diri mereka menjadi pemain-pemain bintang. Mereka adalah Zinedine Zidane, Filippo Inzaghi dan Edgar Davids. Juve kembali memenangi Seri-A musim 1996–97 dan 1997–98, termasuk juga Piala Super Eropa 1996dan Piala Interkontinental 1996. Juventus juga mencapai final Liga Champions di musim 1997 dan 1998, tetapi mereka kalah oleh Borussia Dortmund (Jerman) dan Real Madrid (Spanyol).
Setelah dua musim absen karena dikontrak oleh Inter Milan (dan gagal), Marcello Lippi kembali ke Juventus di awal 2001. Pria penyuka cerutu ini lantas membawa beberapa pemain biasa, yang kembali ia berhasil sulap menjadi pemain hebat, di antaranya Gianluigi Buffon, David Trézéguet, Pavel Nedvěd dan Lilian Thuram, dimana para pemain tersebut membantu Juve kembali memenangi dua gelar Seri-A di musim 2001-02 dan 2002-03. Juve juga berhasil maju kembali ke final Liga Champions, sayangnya mereka kalah oleh sesama tim Italia lain, AC Milan. Tahun berikutnya, Lippi diangkat menjadi manajer timnas Italia setelah bersaing ketat dengan Fabio Capello, dan mengakhiri eranya sebagai pelatih terbaik Juventus di era 1990-an dan awal 2000-an

9. Benfica era Eusebio (1960-1970)
Benfica adalah tim pertama untuk memecahkan dominasi Real Madrid di awal Piala Champions Eropa . Setelah memenangkan dua Piala Champion berturut-turut melawan FC Barcelona (1961) dan Real Madrid (1962). Itu adalah kali terakhir Benfica memenangkan kompetisi internasional.
Selama dekade ini, Benfica mencapai final Piala Champions Eropa tiga kali, tetapi mereka gagal meraihnya, setelah kalah melawan Milan (1963), Internazionale (1965), dan Manchester United (1968).

Pada tahun 1968, Benfica dianggap sebagai tim terbaik Eropa oleh Perancis Sepakbola , meskipun kekalahannya di Piala Champions. Banyak keberhasilan di tahun 1960-an dicapai berkat bintang mereka Eusebio. Bahkan, tahun 1960-an adalah periode terbaik sejarah Benfica, di mana klub memenangkan delapan Kejuaraan (1960, '61, '63, '64, '65, '67, '68, dan '69), tiga Portugal Piala (1961, '64, dan '69), dan dua Piala Champions Eropa (1961 dan '62).

8. Juventus Era Trappatoni (1981-1993)
Era tangan dingin Trapattoni benar-benar membuat Seri-A porak poranda di 1980-an. Juve sangat perkasa di era tersebut, dengan gelar Seri-A empat kali di era tersebut. Setelah 6 pemainnya ikut andil dalam timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982 dengan Paolo Rossi sebagai salah satu pemain Juve kemudian terpilih menjadi Pemain Terbaik Eropa pada 1982, sesaat setelah berlangsungnya Piala Dunia di tahun tersebut ditambah dengan kedatangan bintang Prancis Michel Platini, Juventus kembali difavoritkan di musim 1982-83. Namun Juventus yang juga disibukkan dengan jadwal kejuaraan Eropa memulai kompetisi dengan lambat. Hal itu ditunjukkan dengan menelan kekalahan dari Sampdoria di pertandingan pembuka musim serta menang dengan tidak meyakinkan atas Fiorentina dan Torino. Sementara di Eropa, mereka berhasil menyingkirkan Hvidovre (Denmark) dan Standard Liege (Belgia) di penyisihan. Akan tetapi, Juventus kembali ke trek juara di musim dingin bersamaan keberhasilan mereka menembus perempat final Liga Champions. Selanjutnya, kemenangan atas Roma melalui 2 gol dari Platini dan Brio membuat jarak keduanya berselisih 3 poin dengan Roma di posisi puncak. Namun, karena konsentrasi Juve terpecah antara Serie A dan Liga Champions akhirnya tidak berhasil mengejar AS Roma yang menjadi juara. Juventus seharusnya bisa menumpahkan kekecewaannya di Liga saat mereka bertemu Hamburg di final Liga Champions tapi hal itu tidak terjadi. Berada di posisi kedua di kompetisi domestic dan Eropa, Juventus akhirnya berhasil merebut gelar penghibur saat menjuarai Piala Italia dan Piala Interkontinental.

Musim panas 1983, Juve kehilangan dua pilar inti mereka. Dino Zoff gantung sepatu di usia 41 tahun sedangkan Bettega beralih ke Kanada untuk mengakhiri karirnya di sana. Juve lantas merekrut kiper baru dari Avellino: Stefano Tacconi dan Beniamino Vinola dari klub yang sama. Sementara Nico Penzo menjadi pendampong Rossi di lini depan. Juve pada saat itu berkonsentrasi penuh di dua kompetisi, Liga dan Piala Winner. Hasilnya, melalui penampilan yang konsisten sepanjang musim, Juve merengkuh gelar liga satu minggu sebelum kompetisi usai. Dan gelar ini ditambah gelar lainnya di Piala Winner saat mereka mengalahkan Porto 2-1 di Basel pada 16 Mei 1984. Dua gelar ini sangat bersejarah dan merupakan prestasi bagi kapten klub Scirea dan kawan-kawan.

Setelah era keemasan Rossi usai, Michel Platini kemudian secara mengejutkan berhasil menjadi pemain terbaik Eropa tiga kali berturut-turut; 1983, 1984 dan 1985, dimana sampai saat ini belum ada pemain yang bisa menyamai dirinya. Juventus menjadi satu-satunya klub yang mampu mengantarkan pemainnya menjadi pemain terbaik Eropa sebanyak empat tahun berurutan.Platini juga menjadi bintang saat Juve berhasil menjadi juara Liga Champions Eropa pada 1985 dengan sumbangan satu gol semata wayangnya. Tragisnya, final melawan Liverpool FC dari Inggris tersebut yang berlangsung di Stadion Heysel Belgia, harus dibayar mahal dengan kematian 39 tifoso Juventus akibat terlibat kerusuhan dengan para hooligans dari Liverpool. Sebagai hukuman, tim-tim Inggris dilarang mengikuti semua kejuaraan Eropa selama lima tahun.Juventus kemudian merebut scudetto terakhir mereka di era 1980-an pada musim 1985-86, yang juga menjadi tahun terakhir Trappatoni di Juventus. Memasuki akhir 1980-an, Juve gagal menunjukkan performa terbaiknya, mereka harus mengakui keunggulan Napoli dengan bintang Diego Maradona, dan kebangkitan dua tim kota Milan, AC Milan dan Inter Milan.Pada 1990, Juve pindah kandang ke Stadio delle Alpi, yang dibangun untuk persiapan Piala Dunia 1990.


7. Inter Milan Era Hererra (1960-1968)
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.


6. Liverpool era Bob Paisley (1974-1983)
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.

Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.

Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.


5. Muenchen Era Franz Beckenbauer (1970-1977)
Udo Lattek mengambil alih pada tahun 1970. Setelah memenangkan piala di musim pertamanya, Lattek pimpin Bayern menjadi juara ketiga Jerman. Pertandingan penentu dalam musim 1971-72 melawan Schalke 04 adalah pertandingan pertama di baru Stadion Olimpiade , dan juga pertandingan disiarkan live pertama dalam sejarah Bundesliga. Bayern mengalahkan Schalke 5-1 dan dengan demikian merebut gelar, juga pengaturan beberapa catatan, termasuk poin diperoleh dan gol. Bayern juga memenangi dua kejuaraan berikutnya, tetapi puncaknya adalah kemenangan mereka di final Piala Eropa melawan Atletico Madrid , Bayern menang 4-0 yang setelah replay. Selama tahun-tahun berikutnya tim tidak berhasil dalam negeri, tetapi mempertahankan gelar Eropa mereka dengan mengalahkan Leeds United di akhir ketika Roth dan kemenangan Müller dijamin dengan tujuan akhir. Setahun kemudian di Glasgow , AS Saint-Étienne yang dikalahkan oleh Roth dan Bayern menjadi klub ketiga untuk memenangkan trofi dalam tiga tahun berturut-turut. Trofi akhir dimenangkan oleh Bayern di era ini adalah Piala Intercontinental , di mana mereka mengalahkan klub Brasil Cruzeiro


4. Ajax Era Johan Cruyff (1965-1973)
Ajax salah satu klub paling sukses di dunia, menurut IFFHS .Ajax adalah klub paling sukses ketujuh Eropa abad ke-20 Klub ini salah satu dari lima tim yang telah mendapatkan hak untuk menjaga Piala Eropa dan mengenakan lencana beberapa pemenang, mereka menang berturut-turut di 1971-1973. Pada tahun 1972, mereka menyelesaikan treble Eropa dengan memenangkan Belanda Eredivisie , Piala KNVB , dan Piala Eropa, untuk tanggal, mereka adalah satu-satunya tim untuk menjaga Piala Eropa dan mencapai treble Eropa.Mereka juga salah satu dari tiga tim untuk memenangkan treble dan Piala Intercontinental pada tahun musim / kalender yang sama;Hal ini dicapai pada musim 1971-72. Ajax, Juventus dan Bayern Munich adalah tiga klub untuk telah memenangkan semua tiga besar UEFA kompetisi klub.

Bersama Cruyff mereka klub di segani Dieranya ,Selain sederet piala,Mereka juga memainkan sepakbola Menyerang yg disebut Total Football.

3. Real Madrid Era Di Stefano (1953-1954)
Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.

Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini. Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960. Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA.Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa. Tim ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She Loves You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian Diario Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.

Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.

2. AC Milan Era Sacchi (1987-1991)
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.

Dibawah kepelatihan Sacchi, Milan bermain berbeda dengan tim-tim Italia lain, dengan mengambil gaya bermain Brazil saat memenangkan Piala Dunia 1970, dan Ajax di era total football Rinus Michels. Dengan meninggalkan pola man-marking, menggantinya dengan permainan yang intensif, menyerang, dan pressing ketat, dia merevolusi wajah sepakbola Italia.
Barisan deffence Milan saat diisi oleh kuartet Italian best, di komandoi oleh Franco Baresi dan menampilkan sosok Paolo Maldini muda, dan trio Belanda: van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard yang menyokong penyerangan. Tim ini memenangkan Club World Cup dua kali, dan di Mei 1990, Milan mengalahkan Benfica untuk menjaga throphy tetap bermukim di San Siro, dan menjadi tim terakhir hingga saat ini yang dapat memenangkan Piala Champions 2 kali berturut-turut.

1. Barcelona Era Pep Guardiola (2008-2012)
Disebut - sebut sebagai Tim Terbaik sepanjang sejarah,bukan hanya karena memenangkan 6 gelar dalam setahun ataupun 2 Liga Champion,3 Laliga ,1 Copa Delrey,3 Super Copa Spanyol,1 Piala Dunia Antar Klub,Tetapi karena filosofi bermain yg selalu menyerang, Penguasaan Bola hingga 85%,Mayoritas pemain dari tim Yunior (Lamasia),Messi,Xavi dan Iniesta adalah peraih 3 besar pemain terbaik versi FIFA (FIFA Ballon D'Or).

Era keemasan Barcelona dimulai sejak kehadiran Frank Rijkaard dengan membeli pemain macam Ronaldinho,Eto'o,Daniel Alves,hingga Thiery Henry.
hingga th 2008 mengangkat Pep dari Pelatih Junior.

Hingga Kin Pep Guardiola mempersembahkan 10 Piala Bergengsi bagi Barca dalam 3 tahun kepelatihannya.

10 Anime Terbaik
 1. Naruto
Berdasarkan manga oleh Masashi Kishimoto, Naruto adalah kisah tentang seorang ninja muda, termotivasi untuk belajar bahwa ia sebenarnya adalah sebuah kapal dari kekuatan gelap dan jahat, iblis sembilan ekor Fox entitas jahat ini ditangkap oleh seorang kepala desa ketika Naruto masih bayi. Pemimpin adalah setan untuk bayi Naruto dan kemudian meninggal – orang dari desa untuk menyalahkan Naruto kehilangan ini. memulai Naruto pada quest penemuan diri, berharap untuk menjadi pemimpin rakyat sebelah, yang disebut Hokage. Naruto debutnya di Jepang pada tahun 2002 dan lagi di AS pada tahun 2005 melalui program Cartoon Network Toonami.
2. Bleach
Berdasarkan manga Shonen ditulis oleh Tite Kubo, Bleach adalah cerita tentang Ichigo Kurosaki, seorang anak muda yang sengaja memperoleh kekuasaan seorang shinigami. Seperti lebih akrab “Grim Reaper”, shinigami harus membantu jiwa-jiwa untuk akhirat, tetapi mereka memiliki tanggung jawab lain juga – yang harus melindungi manusia dari roh-roh jahat. Anime ini mulai ditayangkan di Jepang pada tahun 2004. VIZ MEDIA memperoleh hak-hak di Amerika Utara dan membawa Bleach untuk negara pada tahun 2006 di Cartoon Network blok Berenang pemrograman Dewasa.
3. Afro Samurai
Dengan suara Samuel L. Jackson, Afro Samurai didasarkan pada novel grafis oleh Takashi Okazaki dan menceritakan kisah tentang seorang samurai sendirian yang menginginkan sedikit balas dendam atas kematian ayahnya. Untuk membalas dendam ini, tentu saja, harus perjalanan tanah, membuat teman dan musuh di sepanjang jalan. Jackson co-produser seri dan tanpa ragu salah satu rilis terbaik anime Anda akan menemukan dalam dekade ini. Didistribusikan oleh FUNimation, seri perdana di Spike TV pada tahun 2006 dan tekan DVD rak di tahun 2007.
4. Death Note
Berdasarkan manga oleh penulis Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata artis, Death Note adalah kisah tentang seorang mahasiswa muda yang menemukan sebuah buku mistik yang memberikan kekuasaan atas hidup dan mati. Keputusan untuk menyelamatkan dunia dari beberapa unsur yang kurang diinginkan, ia mulai menggunakan buku untuk “downgrade” para penjahat. Tapi itu tidak lama sebelum detektif terkenal L memutuskan untuk melacak warga. Death Note ini dirilis di Jepang pada tahun 2006 dan berlangsung selama 37 episode. Debuted di Cartoon Network Adult Swim pada akhir tahun 2007.
5. Black Lagoon: The Second Dam
Black Lagoon: The Second Dam adalah cerita berkelanjutan Perusahaan Lagoon, sekelompok tentara bayaran pembajakan dan perjalanan petualangan di jalan. Anime ini jelas merupakan suatu koleksi aneh dan menyeramkan jadi hati-hati: ini bukan untuk menjadi lemah hati. Itu kata, adalah salah satu favorit saya dan memiliki kemampuan untuk membuat Anda ingin “lebih.” Karena “aneh” bukan genre resmi, dapat mengklasifikasikan film ini sebagai tindakan psikologis. Black Lagoon: The Second Dam debutnya di Amerika Serikat pada 2008 setelah karier di Jepang pada tahun 2006.
6. Hellsing
Hellsing adalah cerita tentang sekelompok main hakim sendiri dari vampir – Organisasi Hellsing – dan target-nya, Milenium, sebuah organisasi misterius yang mengkhususkan Nazi dalam menciptakan vampir buatan. Dibuat oleh Gonzo dan rReleased di Jepang pada tahun 2001, Hellsing tidak memukul AS sampai banyak kemudian – 2006.
7. Fullmetal Alchemist
Dirilis di Jepang pada tahun 2003 dan kemudian di Amerika Serikat akhir tahun 2004, Fullmetal Alchemist adalah berdasarkan manga oleh Hiromu Arakawa nama yang sama dan berlari untuk 51 cerita episodes.The dari dua bersaudara – Edward dan Alphonse Elric – Fullmetal Alchemist membawa kita ke sebuah fiksi ilmiah yang fantastis di mana perjalanan tercapai mempelajari semua tentang prinsip-prinsip alkimia dan melihat langsung apa yang terjadi jika Anda tidak mematuhi.
8. Mushi Shi
Meskipun ada semacam ujung cerita kursi Anda, Mushi-Shi Anime membuat daftar saya karena Dekade cerita begitu asli dan yang paling penting, animasi cukup cantik Tidak seperti kebanyakan sampel anime, Mushi-Shi tidak benar-benar memiliki plot berjalan dengan narator Ginko peringatan bahwa kita adalah seorang gelandangan yang bisa melihat Mushi “- entitas supranatural – dan bergerak di sekitar berusaha untuk meminimalkan mereka menyebabkan kekacauan di dunia manusia Tapi lebih dari itu agak konstan., setiap episode adalah stand- sendirian cerita, dengan awal dan akhir, sesuatu yang saya temukan menyegarkan di tengah-tengah begitu banyak cerita yang terus untuk episode 200 +.
9. Gungrave
Thriller supranatural ini diadaptasi dari video game Gungrave dan debutnya di Jepang pada tahun 2003. Diakuisisi oleh Geneon Hiburan dan merupakan bagian dari perjanjian rilis dengan FUNimation 2008. Cerita tentang Brandon Heat dan hidupnya setelah balas dendam kematian, Gungrave adalah menakutkan, berdarah mengesankan dan, karenanya, nilai “M” untuk pemirsa dewasa.
10.Darker Than Black
Ini post-apocalyptic tekan debutnya di Jepang pada 2007 dan kemudian klik masing-masing negara melalui DVD akhir tahun 2008. Kisah Bumi futuristik mana, selain dari alamat aneh “distorsi” di atmosfer, ada juga jenis baru dari kontraktor yang disebut manusia. Kontraktor ini memiliki sejumlah kekuatan yang berbeda dan kemampuan dan sejenisnya digunakan untuk berbagai alasan, sebagian baik dan orang lain juga .. tidak begitu baik. Seri ini diciptakan oleh Tensai Okamura dan diproduksi oleh Studio Bones – dalam sebuah catatan yang menarik, tidak seperti kebanyakan judul anime, manga tidak diciptakan sampai setelah anime.

3 komentar: